Sabtu, 05 November 2016

Filled Under:

Muamalah dalam Islam, Let’s Start your Business….!!

08.18.00

By: Wahyuningsari

Bisnis, sepertinya kata satu itu semakin ramah saja di telinga kita? sobat ceklis berbicara soal bisnis dengan basic sebagai mahasiswa ekonomi islam tentunya tidak ada role model selain nabi Muhammad sebagai inspirator. Tapi ternyata kita masih belum menganal beliau. Bagaiamana mungkin seorang umat tak mengenal Nabi yang diikutinya? Yah kita baru mengenal beliau sebagai panutan Rasulullah, belum mengenal detai beliau sebagai seorang saudagar muslim yang sukses mengimplementasikan nilai-nilai syariah islam. Buktinya masih banyak yang kurang mengetahui kiprah nabi lewat hadist-hadist yang menjelaskan perilaku ekonomi beliau. Nah, dari itulah penulis tergerak untuk mengangkat kisah-kisah nabi Muhammad yang sangat menginspirasi bukan hanya sebagai seorang Nabi tapi juga role model saudagar muslim yang sukses dunia akhirat karena strategi cerdas dan kebijakan berekonominya.

Dari mana kita mulai ? sesuai dengan judul artikelnya yang akan tergores dalam tulisan ini adalah kisah sahabat nabi saat memulai bisnis.

Dalam sebuah hadist diceritakan tentang kisah sederhana Rasul mengajarkan praktik ekonomi kepada seorang muslim. Di kisahkan dari Anas Bin Malik, suatu hari datanglah seorang dari kaum anshar kepada Nabi untuk meminta sesuatu karena ia telah berada pada kondisi yang miskin dan masih belum bisa memenuhi kebutuhannya hari itu.

Nabi pun bertanya : tidakkah kau memiliki benda yang tersisa dalam rumahmu?

Sahabat Anshar itupun menjawab : ada ya Rasulullah, bekas kain pelana yang sebagian kami pakai untuk duduk dan sebagian lagi kami gunakan sebagai mangkuk untuk minum.

“pergilah dan ambil barang itu dan bwalah kemari “ pinta Rasulullah.

Tidak berselang lam lelaki Anshar itu memang kembali membawa satu-satunya barang yang tersisa dirumahnya kepada Rasulullah. Tak disangka Rasulullah melelang barang tersebut ditengah orang banyak. Semula ada yang hendak membelinya seharga satu dirham, kemudian rasul masih menanyakan lagi adakah yang berkenan diatas harga tersebut dan akhirnya benda tersebut terjual seharga dua dirham.

Diberikannya uang tersebut kepada si pemiliki dan rasulullah bersabda : “ separuh uang ini kamu belikan makanan untuk keluargau dirumah, dan separuhnya lagi belikan kampak dan bawalah kepadaku lagi”

Hal tersebut dilakukan oleh seorang sahabat Anshar. Benar ia kembali kepada Rasulullah membawa Kampak yang diminta Rasulullah. Bersabdalah nabi Muhammad :” berangkatlah engkau sekarang mencari dan menebang kayu dan kemudian menjualnya. Janganlah kamu menjumpaiku sampai 15 hari “

Dijalankanlah perintah Rasulullah, pergilah lelaki Anshar tersebut ke bukit untuk mencari kayu kemudian menjualnya. Sesudah lewat lima belas hari dia datang kembali kepada nabi dan tangannya menggenggam uang sebanyak sepuluh dirham. Sebagian uang itu dibelikannya pakaian, sebagia lagi untuk makanan, sedangkan sisanya untuk menjadi modal selanjutnya.

Rasulullah bersabda : “perbuatan ini lebih baik bagimu daripada kamu hidup mengemis dan meminta-minta yang nanti akan menjadi cacat bagi mukamu di hari kiamat”

Kisah diatas adalah penggalan hadist yang diungkapkan sepenuhnya oleh Yusuf Qardawi. Secara jelas Rasulullah sebagai kepala Negara dengan tegas menolak memberikan begitu saja harta (Negara) dari zakat kepada lelaki anshar yang datang padanya padahal badannya masih kuat dan masih mampu berusaha. Jelaslah nabi tidak menghendaki yang demikian. Kecuali jika semua jalan sudah sempit. Bukankah begitu menginspirasi seorang sahabat yang bahkan sebelumnya tak memiliki suatu apapun hanya pelana bekas perang kemudian berkecukupan hanya dengan waktu 15 karena mau memulai usaha. Andai kitta yang masih berstatus mahasiswa semester satu dua mau memulainya ? mungkin esok saat wisuda kita selain bangga memamerkan gelar kita juga telah bangga memamerkan hasil bisnis kita. tentunya bisnis syariah ya.. subhanallah.. dari hal kecil saja, motivasi memenuhi kebutuhan individu yuk kita bangun bisnis meneladani Nabi kita. semoga bermanfaat

0 komentar:

Posting Komentar