Minggu, 06 November 2016

Filled Under:

Kewirausahaan: Perspektif Islam

18.24.00

By: Dini Wahyu Pratiwi

Kewirausahaan merupakan sebuah disiplin ilmu yang erat kaitannya dengan gerakan untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai lebih tinggi dan inovatif. Perguruan Tinggi mewajibkan semua jurusan untuk memberikan mata kuliah kewirausahaan yang bertujuan untuk mahasiswa supaya tidak hanya menjadi pencari kerja akan tetapi juga pencipta kerja. Memberi pengarahan tentang kewirausahaan terhadap mahasiswa berguna bagi mereka yang memang tertarik dengan dunia wirausaha agar lebih fokus terhadap tujuannya nanti.

            Menurut pernyataan PBB bahwa suatu negara akan mampu membangun apabila memiliki wirausahawan sebanyak 2 % dari jumlah penduduknya. Sedangkan di Indonesia menurut Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung GEde Ngurah Puspayogamengatakan bahwa jumlah pengusaha di Indonesia hanya sekitar 1,65 % dari jumlah penduduk saat ini masih kalah dengan negara tetangga yaitu singapura sebesar 7 %,  Malaysia 5 % dan Thailand 4% . Jika jumlah pengusaha meningkat dapat menggerakan semua sumber daya dari mulai menyerap lebih banyak tenaga kerja yang dapat mengurangi penggangguran dan juga dapat  mengelola secara baik sumber daya alam yang ada di Indonesia.

            Islam menawarkan konsep kewirausahaan yang sangat kompleks. Perdagangan dalam islam adalah aspek kehidupan yang masuk ke dalam bagian mu’amalah yaitu kegiatan yang berkenaan dengan hubungan horisontal antar manusia dan nantinya akan tetap dimintai pertanggungjawaban di akhirat kelak.  Manusia dalam Q.S Al-baqarah ayat 30 adalah sebgai khalifah yang mengatur segala yang ada di bumi. Seharusnya manusia memberikan value added yang berguna untuk kemaslahatan.

            “Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi,dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” Q.s Al jumuah ayat 10. Ayat yang menjelaskan tentang melakukan ibadah terlebih dahulu sebelum melakukan kegiatan yang lain. Setelah itu kita diperintahkan untuk bertebaran yang artinya berusaha untuk mencari rezeki yang baik dengan berwirausaha dan dala melakukan kegiatan tersebut kita tetap harus mengingat Allah terus dan terus supaya apa yang diperoleh nantinya bermanfaat. Nabi Muhamad SAW telah menjadi seorang figur wirausahawan yang sukses dengan berlandaskan Al-quran menerapkan empat sikap kenabian yaitu siddiq, tabligh, amanah dan fatonah dalam bertransaksi. Raslullah telah memulai bisnisnya sejak dia berusia 12 tahun jauh ia memperoleh gelar kenabiannya. Dimulai dengan membeli barang dari suatu pasar kemudian menjualnya kembali kepada orang lain untuk mendapatkan keuntungan yang akan dapat membantu meringankan beban pamannya. Rasulullah bersama dengan pamannya melakukan perjalanan dagang hingga ke Syria. Bisnis yang terust berkembang hingga Khadijah menawarkan kemitraan bisnis dengan sistem profit sharing.

            Islam menganjurkan umatnya untuk melakukan wirausaha. Banyak ditemukan ayat atau hadits yang mendorong seorang muslim untuk berwirausaha. Misalanya dala hadits berikut:
“Perhatikan olehmu sekalian perdagangan, sesungguhnyadi dunia perdagangan itu ada 9 dari 10 pintu rizki (HR. Ahmad)

Dan lihat yang ini:
“Pekerjaan apa yang paling baik ya Rasululah?” beliau menjawab “ Seorang bekerja dengan tangannya sendiri dan setiap jual beli yang bersih “ (HR. Al Bazzar)

            PErjalan yang dilakukan Rasulllah SAW selama bertahuntahun untuk melakukan perdagangan memberikan hikmah berupa unsur-unsur manajemen usaha Rasulullah SAW. Dalam melakukan penggembalaan kambingpu Rasulullah SAW terdapat nilai-nilai luhur yang terkandung seperti harus menentukan tempat dimana tumbuh rumpt yang subur, mengarahkan gembalaan untuk menuju ketempat yang subur, mengawasi kambing supaya tidak terpisah dari gerombolannya, dari hewan pemangsa dan pencuri, serta perenungan alam, manusia dan tuhan.

             Sudah jelas dari semua uraian di atas tentang perlunya belajar wirausaha yang di sertai prakteknya dianalogikan seperti ini “ Kamu membaca 100 buku tentang berenang itu tidak akan membuatmu bisa berenang kecuali kamu mempraktekkan langsung ke dalam air”sama dengan berwirausaha yang memang harus dilakukan.Tentunya jangan melupakan kaidah-kaidah secara islam agar memperoleh falah.

0 komentar:

Posting Komentar